Nanga Bulik – Bupati Lamandau, Rizky Aditya Putra, menghadiri Focus Group Discussion (FGD) Penguatan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), dan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang digelar Pemkab Lamandau bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu (26/11/2025), di Aula Setda Lamandau.
FGD ini turut dihadiri Sekretaris Daerah, para Kepala OPD, camat, Perwakilan TP PKK, TP Posyandu, Bunda PAUD Kecamatan dan desa, pimpinan puskesmas se-Lamandau serta perwakilan Dunia Usaha. Ketua TP-PKK sekaligus Bunda PAUD dan Ketua TP Posyandu Lamandau, Norol Latifah Rizky Aditya Putra, mengikuti kegiatan secara virtual.
Dalam sambutannya, Bupati Rizky Aditya Putra menegaskan bahwa FGD ini sangat penting karena menyangkut tiga pilar utama pembangunan manusia sejak usia dini. Ia menyebut PAUD sebagai fondasi pendidikan awal, Posyandu sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan dan gizi anak, serta PKK sebagai motor penguatan ketahanan keluarga.
“Ketiga sektor ini memiliki sasaran yang sama, yaitu ibu dan anak. Karena itu, ketiganya harus bergerak bersama secara terpadu, bukan berjalan sendiri-sendiri,” ujar Bupati.
Bupati berharap FGD ini mampu memperkuat sinergi dan memastikan pelayanan dasar bagi anak usia dini dapat ditingkatkan secara lebih komprehensif. Bupati juga mendorong peningkatan kualitas PAUD, penguatan kompetensi tenaga pendidik, optimalisasi layanan kesehatan dan gizi melalui Posyandu, serta peran keluarga melalui PKK.
Sementara itu, secara virtual, Ketua TP-PKK sekaligus Bunda PAUD dan Ketua TP Posyandu Lamandau, Norol Latifah Rizky Aditya Putra, menyampaikan apresiasi kepada tim peneliti UGM. Ia berharap kajian yang dilakukan dapat menghasilkan data empiris sebagai dasar pengambilan kebijakan penguatan di tiga sektor tersebut.
“FGD ini menjadi ruang strategis di mana pengalaman lapangan bertemu data, perspektif kebijakan bertemu kebutuhan masyarakat, dan komitmen multipihak dapat diterjemahkan menjadi langkah konkret,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya identifikasi masalah utama di setiap sektor, penyusunan solusi prioritas, peluang kolaborasi antar-instansi dan mitra CSR, serta penyusunan rencana tindak lanjut (RTL) untuk 2025–2026.
Lebih lanjut, pada akhir kegiatan dilakukan penandatanganan komitmen bersama sebagai bentuk dukungan nyata terhadap penguatan tiga pilar pembangunan manusia di Kabupaten Lamandau. (Diskominfostandi)
